Kapan tangan kanan digunakan ketika kita beraktivitas? Saat makan, tentu saja dengan tangan kanan. Bagaimana dengan aktivitas lainnya?
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin telah memberikan penjelasan untuk membantu dalam memahami hal ini.
Beliau rahimahullah berkata, “Para ulama berselisih pendapat apakah bersiwak menggunakan tangan kanan ataukah kiri.
Sebagian ulama berkata bahwa bersiwak itu menggunakan tangan kanan karena bersiwak adalah suatu hal yang disunnahkan. Perkara sunnah adalah termasuk bentuk ketaatan dan pendekatan diri pada Allah. Sedangkan tangan kiri didahulukan untuk menghilangkan kotoran.
Dalam kaedah disebutkan,
أن اليسرى تقدم للأذى واليمنى لما عداه
“Tangan kiri didahulukan untuk menghilangkan kotoran, sedangkan tangan kanan untuk selain itu.”
Sehingga jika menjalankan suatu bentuk ibadah, maka didahulukan yang kanan.
Ulama lain berkata bahwa saat bersiwak menggunakan tangan kiri, itu lebih afdhol. Inilah yang masyhur dalam Madzhab Imam Ahmad, alasannya karena bersiwak adalah untuk menghilangkan kotoran. Sebagaimana ketika istinja’ dan istijmar menggunakan tangan kiri, demikian halnya untuk perbuatan menghilangkan kotoran lainnya.
Sedangkan ulama Malikiyah rahimahumullah Ta’ala berpendapat bahwa bersiwak adalah untuk membersihkan mulut sebagaimana seseorang baru saja bangun dari tidurnya dan mulutnya butuh dibersihkan. Begitu pula jika maksudnya adalah untuk membersihkan bekas makan dan minum, juga dengan tangan kiri karena maksudnya adalah menghilangkan kotoran. Jadi, jika maksud menjalankan sunnah, maka bersiwak berarti dengan tangan kanan karena bentuknya adalah qurbah atau ibadah. … Namun dalam masalah ini ada keluasan karena tidak ada dalil tegas yang menunjukkan dengan tangan apakah harus bersiwak.” (Syarhul Mumthi’, 1: 178).
Pelajaran yang penting dari penjelasan Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin bahwa tangan kiri digunakan untuk hal yang kotor atau menghilangkan kotoran. Selain itu, tangan kananlah yang digunakan.
Semoga bermanfaat.
—
@ Pesantren Darush Sholihin Gunungkidul, 5 Jumadal Ula 1435 H
Akhukum fillah: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Rumaysho.Com
Ikuti status kami dengan memfollow FB Muhammad Abduh Tuasikal, Fans Page Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat, Twitter @RumayshoCom
—
Akan segera hadir buku Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal terbaru: “Kenapa Masih Enggan Shalat?” seharga Rp.16.000,-. Silakan lakukan pre order dengan format: Buku enggan shalat# nama pemesan# alamat# no HP# jumlah buku, lalu kirim sms ke 0852 00 171 222.